Saturday, January 30, 2010

Tentara Telanjang


Setiap tentara yang akan berperang wajib mengenakan berbagai perlengkapan bertahan seperti baju khusus, rompi anti peluru, pelindung kepala, bahkan sepatunya juga khusus. Tentara tersebut juga pastinya harus memperlengkapi dirinya sendiri dengan senjata, apakah itu senapan, pisau khusus tentara, dan peralatan lainnya yang mendukung misinya. Semua peralatan untuk bertahan maupun menyerang tersebut diperlukan untuk menjaga keselamatan nyawa sang tentara sehingga dapat menyelesaikan misinya dengan sukses. Namun pernahkah Anda membayangkan gimana jadinya bila seorang tentara menanggalkan semua perlengkapannya tersebut dan nekad maju ke medan pertempuran dengan bermodalkan pakaian seadanya ? Tentu saja jika hal ini beneran terjadi, kemungkinan besar sang tentara tidak akan mampu bertahan lama dan misinya pun gagal ketika ia mati atau disandera musuhnya.

Begitu pula dengan kita sebagai orang percaya, haruslah memiliki perlengkapan perang yang lengkap layaknya tentara. Dalam Efesus 6 : 10-17, Paulus menuliskan kepada jemaat di Efesus untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah. Dimulai dari ketopong/pelindung kepala, baju zirah, perisai, pedang, ikat pinggang, dan kasut/sepatu. Jadi perlengkapan senjata Allah itu melindungi dari atas kepala hingga ke kaki.
inilah gambaran perlengkapan seorang tentara yang dituliskan dalam Efesus 6 : 10-17. Ini adalah gambaran dari tentara Romawi kuno karena pada masa itu bangsa Israel ada di bawah kuasa pemerintahan Kerajaan Romawi.


Kenapa harus mengenakan perlengkapan senjata Allah ? Kenapa bukan perlengkapan senjata fisik seperti yang dikenakan tentara asli di dunia nyata. Jawabannya terdapat di ayat 12, yaitu karena lawan kita bukanlah pribadi yang berwujud/memiliki darah dan daging, namun melawan iblis dan roh-roh jahat di udara yang pastinya tidak memiliki wujud nyata seperti makhluk hidup. Lawan kita bukanlah pribadi yang bisa mati ditembak, ditikam, atau dibom. Bahkan ia tidak akan mati karena ia memang ditakdirkan untuk menghuni neraka selama-lamanya. Jadi sia-sialah jika berpikir bahwa iblis dapat dibunuh, terlebih lagi dengan senjata fisik.


Dengan perlengkapan senjata Allah, kita akan mampu berperang melawan iblis dan antek-anteknya. Pertanyaan penting yang mungkin ada di benak teman-teman adalah peperangan seperti apakah yang terjadi antara kita dengan iblis ? Jawabannya adalah peperangan itu terjadinya di pikiranmu. Pernahkah teman-teman merasakan adanya peperangan antara dua kubu di pikiranmu, yang satu membujukmu untuk melakukan sesuatu dan di kubu seberang menghalangimu untuk melakukannya ? Pasti pernah dong, nah itu lah medan pertempurannya, walau untuk detailnya teman-teman boleh baca lebih lengkap di buku karya Deerek Prince berjudul Peperangan Rohani, dalam bahasa Inggrisnya berjudul Spiritual Warfare. Cari aja di toko buku rohani yang bagus, pasti ada.

Suatu keganjilan yang g lihat pada masa sekarang adalah orang Kristen sudah seperti tentara telanjang. Mereka tidak mengenakan perlengkapan senjata Allah atau mungkin mereka mengenakannya namun tidak lengkap sehingga ada celah untuk diserang oleh si jahat, iblis. Orang Kristen yang demikian tidak mengalami kemenangan yang sempurna yang telah dijanjikan Tuhan kepada setiap kita. Masih sering jatuh bangun dalam dosa yang sama, menyimpan dosa, kepaitan dan menyalahkan Tuhan atas segala masalah hidup sepertinya sudah menjadi menu sehari-hari orang Kristen zaman sekarang. Argh!! g malu sekali karena g termasuk dalam kelompok di atas, masih banyak sekali celah buat iblis dalam hidup g. Kurang berjaga-jaga serta melonggarkan pertahanan sehingga mudah jatuh dalam dosa.
gambar tentara yang terluka ini g pakai untuk menggambarkan kondisi orang percaya yang tidak berperang dengan perlengkapan lengkap, mereka akan terluka bahkan "mati".


Namun g ngak mau mencari alasan ataupun pembenaran diri, g mau fokuskan hidup g buat bangkit dan maju lagi bersama Tuhan. Seberapa seringpun g jatuh, g mau belajar buat terus bangkit dan bangkit lagi. Tuhan tidak melihat seberapa seringnya engkau jatuh namun Ia melihat seberapa seringnya engkau mau bangkit dan berjalan lagi bersama Dia. Oleh karena kasih karuniaNya cukup untuk kita, maka dalam kelemahanku nyatalah kuasaNya.

Tuhan tidak melihat seberapa seringnya engkau jatuh namun Ia melihat seberapa seringnya engkau mau bangkit dan berjalan lagi bersama Dia.

Sebelum mengakhiri postingan g ini, g pengen membagikan sebuah pemahaman penting yaitu : Orang Kristen harus hidup dalam rendah hati dan lemah lembut seperti seorang murid, serta dalam sikap yang tegas dan militan layaknya seorang tentara. Menjadi murid berbicara tentang kita mau menerima dan belajar untuk mempraktekkan kebenaran, dan menjadi seorang tentara adalah mengenai sikap yang radikal, tidak kompromi dengan dosa dan sungguh-sungguh taat kepada otoritas (Allah, pemimpin di gereja-kantor-rumah-kampus-sekolah, dan otoritas lainnya yang dipercayakan Tuhan atas hidup kita). Jika hanya menjadi murid, maka pastinya kita tidak akan mampu hidup maksimal karena masih berkompromi dengan dosa dan kurangnya ketegasan dalam batasan-batasaan hidup. Sedangkan menjadi tentara tanpa menjadi murid adalah seperti seekor banteng liar yang agresif menyerang siapapun tanpa kejelasan penyebab dan tujuannya. Keduanya jika dipisahkan adalah sama berbahayanya.

Mulai sekarang yuk kita sama-sama belajar buat menjadi murid dan tentara Allah. Menjadi tentara haruslah berpakaian seperti seorang tentara, yaitu lengkap dengan semua perlengkapan perangnya. Jangan beri kesempatan kepada si jahat karena dia juga ngak pernah melepaskan kesempatan untuk menyerang kita kapanpun dimanapun dalam berbagai situasi dan kondisi.

GBU

No comments: