Friday, January 29, 2010

Integritas

Integritas, sebuah kata yang memiliki makna yang lebih dalam sekedar "ketetapan hati yang teguh terhadap sesuatu yang dipercayai". Integritas dalam level lebih dalam berbicara tentang karakter diri. Bagaimanakah seseorang tetap mempertahankan prinsip dan kepercayaannya sekalipun ia sedang dalam keadaan terancam, tidak diuntungkan, dipojokkan, dan bahkan dalam situasi dimana tidak ada seorang pun yang melihatnya. Khusus untuk yang terakhir g sebutkan, yang saya maksudkan adalah keadaan dimana kita sedang sendiri di dalam kamar atau ruang pribadi, apakah sifat dan kelakuan kita masih sama dengan yang kita tunjukkan di depan orang-orang.

Tanpa integritas, seseorang tidaklah memiliki jati diri. Kenapa ? karena tanpa integritas, maka pastilah orang tersebut tidak memiliki suatu pegangan atau ketetapan dalam dirinya. Keadaan ini menghasilkan suatu karakter diri yang tidak mengkristalisasi dengan jelas sehingga orang tersebut akan tampak seperti memiliki kepribadian ganda. Di depan orang lain, ia dapat saja tampak suci dengan segala perkataan dan perbuatannya, namun di belakang semuanya dapat berubah 180 derajat.

Integritas adalah sesuatu yang bukan lahir dari pikiran, namun dari hati. Memang pikiran kita mengandung seluruh sumber informasi, kebiasaan, dan prinsip diri yang dapat digunakan untuk membentuk karakter diri seseorang. Namun semuanya itu hanya sebuah info yang tidak dapat terlaksana tanpa adanya peran serta hati. Begitu pula dengan integritas bekerja dari dalam hati untuk mengokohkan semua hal yang ada di pikiran.

Raja Daud berkata "Selidikilah hatiku, Tuhan" karena Daud percaya hanya Tuhan yang mengetahui isi hati setiap manusia. Bahkan Ia lebih tahu hati kita daripada kita sendiri. Untuk dapat memiliki integritas diri, seseorang harus belajar untuk berani menelanjangi hatinya di mata Tuhan, walaupun tanpa usaha kita Tuhan juga sudah mengetahuinya. Namun usaha kita menelanjangi hati kita akan memberi kita sebuah kesempatan untuk dapat mendengar apa kata Tuhan mengenai hati kita sehingga kita dapat mengetahui apakah hati kita lurus atau melenceng. Saat kita mengetahui "arah" hati kita maka kita akan mengetahui apakah kita adalah orang yang berintegritas atau hanya banyak bicara.

Hati yang telah ditelanjangi di depan Tuhan juga berarti kita menundukkan diri di bawah kaki Tuhan. Saat adanya penundukkan kepada Tuhan, akan terjadi kuasa transformasi di hati kita. Tuhan akan menyatakan kesalahan kita dan apabila kita mengambil tindakan untuk memperbaiki hati kita, maka benih integritas akan tertanam. Menyadari bahwa ada Tuhan yang selalu menerawang hati kita akan membuat kita memiliki rasa takut akan Allah sehingga kita tidak akan berani untuk berlaku curang, menipu atau memakai "topeng" di depan umum. Kita akan dibentuk menjadi pribadi yang berani memegang perkataan sendiri, bersifat dan berkelakuan sama ketika di depan umum maupun saat tidak ada orang yang melihat kita. Benih integritas memerlukan waktu untuk dapat bertunas dan bertumbuh, maka setialah dalam proses tersebut jika Anda ingin menjadi seorang yang dikenal karena integritas diri.
Benih integritas memerlukan waktu untuk dapat bertunas dan bertumbuh, maka setialah dalam proses tersebut jika Anda ingin menjadi seorang yang dikenal karena integritas diri.

No comments: